Pesawat terbang dipopulerkan oleh
wright bersaudara pada tahun 1912. Dua orang amerika itu bukanlah orang pertama
yang menemukan kendaraan terbang. Sebelumnya sudah ada leonardo da vinci,
langley, hingga seorang jerman otto lilienthal yang berupaya untuk menggagas
supaya manusia bisa terbang layaknya burung. Titik terang muncul ketika pertama
kali dalam sejarah manusia, otto lilienthal seorang sarjana mesin jerman,
menerbangkan glider tak bermesin pertama kali dari atas bukit hingga berhenti
pada landasan tertentu. Penemuan otto lilienthal ini terdengar hingga ke
penjuru dunia termasuk amerika. Hingga akhirnya berkunjunglah wright bersaudara
ke jerman, tempat dimana otto lilienthal tinggal. Dengan menambahkan mesin pada
glider yang dibuatnya kemudian hari di amerika, tentunya dengan meniru konsep
asli alasan pesawat bisa terbang, wright bersaudara mencatat sejarah sebagai
orang yang terbang menggunakan pesawat bermesin tanpa harus terbang dari bukit.
Mengapa pesawat bisa terbang ???
Dalam dunia aeronautika ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mengetahui
mengapa pesawat bisa terbang :
Aerodinamika pesawat
Ilmu ini adalah kunci pertama yang menyebabkan pesawat bisa terbang. Dinamika
fluida udara yang terjadi dalam permukaan kulit pesawat. Kita tahu bahwa
sebagian besar pesawat terbang memiliki sayap. Dinamika fluida udara yang
terjadi pada permukaan sayap adalah kekuatan kunci mengapa pesawat bisa
terbang.
Contoh konkritnya seperti ini, coba gunakan papan seluas 1 m2 untuk
membuktikannya. Anda angkat papan itu. Lantas anda naik motor dengan kencang,
bisa dipastikan bahwa tangan anda akan merasakan bahwa seolah-olah papan itu
akan terlepas dan terbang dari tangan. Ada lagi contoh lainnya, anda kendarai
modil sedan seperti civic atau corolla altis dan bandingkan bus. Kecepatan 100
km/jam akan memberikan efek yang berbeda pada kedua jenis kendaraan. Akan lebih
terasa ringan ketika anda menggunakan mobil sedan.
Secara fisika, hal ini sangat wajar. Misalkan papan tadi, anda merasakan bahwa
papan serasa akan terbang. Tekanan permukaan bawah papan lebih besar
dibandingkan permukaan atasnya. Mengapa tekanan dibawah secara alami bisa lebih
besar? Hal ini disebabkan oleh kecepatan udara pada permukaan atas papan yang
lebih besar dibanding permukaan bawahnya. Beda tekanan ini menyebabkan gaya
angkat pada papan.
Hal ini berlaku juga untuk sayap pesawat terbang. Karena bentuk pesawat
streamline dan smoot sehingga menyebabkan selisih tekanan yang begitu besar
antara permukaan atas dan bawah. Aerodinamika pesawat inilah yang menentukan
bentuk pesawat terutama sayap, seberapa streamlinenya untuk mendapatkan gaya
angkat atau lift tertentu sehingga pesawat bisa terbang jauh diatas awan.
Sederhana kan!!!
Struktur ringan
Meskipun streamline bentuknya sehingga didapatkan selisih tekanan besar untuk
terbang, kalau tidak didukung oleh material pesawat yang ringan maka mustahil
pesawat bisa terbang. Tidak asal pakai besi atau aluminium untuk struktur
pesawat. Dan perlu diingat bahwa pesawat tidak dibuat hanya dengan satu jenis
material. Ada aluminium alloy (Al2024, Al7075), titanium alloy, komposit, baja
untuk landing gear/roda pesawat.
Prinsip struktur pesawat sangat berbeda dengan bangunan sipil. Kalau bangunan
kurang kuat maka tinggal tambah semen atau material kuat lainnya, itu tidak
berlaku untuk pesawat. Khusus untuk pesawat, materialnya harus kuat tetapi
ringan. Sehingga harus dilakukan riset mendalam untuk memperoleh bahan seperti
yang diinginkan. Ingat, kuat tapi ringan !!!
Sistem pesawat
Untuk terbang, diperlukan navigasi, listrik, dll. Inilah yang disebut sistem
pesawat/avionics. Meliputi instrumen yang ada pada kokpit pesawat seperti
pengukur tekanan, kecepatan, GPS untuk navigasi. Termasuk juga black box. Kotak
hitam yang warnanya orange.
Engine
Komponen ini penting karena memberikan gaya dorong kedepan untuk membuat
pesawat bisa terbang. Untuk bisa terbang terangkat ke atas memang diperlukan
beda tekanan dari ilmu aerodinamika pesawat. Akan tetapi untuk mendapatkan beda
tekanan itu, saat dilandasan pesawat harus didorong kedepan dengan kecepatan
minimal tertentu sehingga memiliki gaya angkat tertentu untuk terbang. Ketika
diatas pun mesin harus tetap operasi karena memberikan gaya dorong ke depan.
Jadi kesimpulannya, diperlukan
integrasi ilmu dalam membuat pesawat terbang sehingga mampu beroperasi sesuai
dengan keinginan kita. Tetapi yang utama adalah bagaimana bisa menghasilkan
gaya angkat atau lift untuk terbang.
0 komentar:
Posting Komentar