MENGENAL MACAM-MACAM BAHAN
TEKNIK (ENGINEERING MATERIAL)
Alam disekitar kita terdiri dari berbagai
jenis bahan (material) dan merupakan sumber potensial yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jauh sebelum revolusi
industri manusia telah merasakan manfaat material dan menyadari bahwa
pemanfaatan material mampu mengubah peradaban manusia, oleh karena itu
material (bahan) menjadi sangat penting artinya dan senantiasa
berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban, Ilmu Pengetahuan
serta Teknologi manusia itu sendiri. Untuk itulah maka berbagai sumber
daya alam dieksplorasi dan diolah secara besar-besaran. Teknologi
informasi berpengaruh besar terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi secara global dan menjadikan persaingan ekonomi yang sangat
ketat, sementara ketersediaan sumber daya alam akan bahan (material) menjadi
sangat terbatas, tentu saja hal ini menuntut inovasi dan efisiensi
pemanfaatan bahan alam secara optimal.
Bahan-bahan Teknik (Materrials for
Engineering) dan cara pemilihannya
Yang dimaksud dengan bahan-bahan teknik
ialah bahan (material) yang dapat digunakankan baik secara langsung
maupun melalui proses pengolahan dan berfungsi sebagai bahan baku
suatu produk yang bermanfaat.
Keragaman kebutuhan manusia akan suatu
produk baik kualitas maupun kuantitasnya maka diperlukan pula keragaman
dari bahan-bahan Teknik itu sendiri sebagai bahan bakunya, kendati semua
material diperoleh dari alam namun untuk mempermudah dalam pemilihannya
maka bahan teknik ini dikelompokkan berdasarkan pemakaiannya baik sebagai
prduk jadi maupun sebagai bahan baku, dimana bahan-bahan
digunakan secara langsung dan dipilih sesuai dengan sifat dan
karakteristik alami dari bahan tersebut, bahan ini yang kita sebut sebagai
bahan alam, namun ada juga bahan yang diolah terlebih dahulu agar memiliki
sifat dan karakteristik secara spesifik atau menyerupai sifat dan
karakteristik bahan-bahan alam tertentu sehingga memenuhi syarat kebutuhan
sifat dan karakterristik suatu produk yang diinginkan dan bahan dari
kelompok ini yang kita sebut sebagai bahan tiruan atau syntetic materials.
A.
Bahan alam
Bahan alam merupakan bahan baku prorduk
yang diperoleh dan digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena
itu produk akhir yang menggunakan bahan baku ini akan memiliki sifat
yang sama dengan bahan asalnya, yang termasuk dalam kelompok ini antara
lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosa dan lain-lain.
B. Bahan-bahan tiruan (syntetic materials)
Bahan-bahan tiruan (syntetic materials)
biasanya diperoleh dari senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur akan
diperoleh suatu sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai
sifat bahan alam. Bahan ini dikenal sebagai bahan plastic
(Plastics Materrials), yakni suatu bahan yang pertama kali dibuat oleh
Leo Baekeland seorang Belgia tahun 1907 dan dipatenkan dengan
nama Baklite. Molekul yan kita sebut sebagai “Polymer” yang
berarti, Materials Plastics yang terbentuk dari ikatan rantai atom-atom
serta terdiri atas “beberapa Unit” ikatan rantai atom-atom tersebut.
oleh karena itu proses pengikatan dengan molekul-molekul kecil
ini dikenal sebagai “Polymerization”. Contoh dari bahan jenis ini
ialah Polythene yakni Polymer yang terdiri atas 1200 atom Carbon
pada setiap 2 atom Hydrogen sehingga memiliki tegangan serta keuletan
yang tinggi.dan pada beberapa jenis plastic memiliki regangan yang besar
yang dakibatkan oleh rantai ikatan yang panjang.
1. Thermoplastics
Thermoplastics dapat mencair melalui proses
pemanasan dan dapat diubah bentuknya melalui pencetakan sebagaimana
yang dilakukan pada bahan seperti Polythene, Polystyrene, Poly
Vinyl Cloride (PVC), Nylon, Perspex, Propylene dan lain-lain
2. Thermosetting
Thermosetting memiliki perbedaan dengan
thermoplastics dimana pemanasan akan hanya dapat melakukan
perubahan formasi rantai molekul secara kimiawi dalam bentuk ikatan
melintang tiga dimensi.
Gaya tarik antara rantai Molekul dapat
terbentuk oleh pergeseran tempat molekul dalam pemisahan diri akibat
larutan dari bahan tersebut. Tempat plastisizer memberikan pengaruh
terhadap sifat polymer. Contohnya penambahan kapur barus pada Cellulose
nitrate yang menghasilkan suatu zat yang perdagangan diketahui sebagai
celluloid dan dapat dicetak melalui pemanasan.
Sifat-sifat mekanik dari bahan-bahan
plastic dapat diperbaiki dengan penguatan oleh bahan tambah (filler
material), serat fibre, serbuk gergaji, sampah kertas, majun dan lain-lain
dapat meningkatkan tegangannya, serat asbes dapat meningkatkan ketahanan
panasnya dan untuk resistensi arus listrik dapat digunakan
mica. Bahan pelapis digunakan lembaran platic
(Plastic-impregnated paper) dengan lapisan Cotton untuk pemakaian pada
penguatan panel. Atau lapisan kayu untuk memperbaiki
performanya. Serat penguat plastic (Fibre-reinforced) dicoba untuk
meningkatkan tegangan dari keadaan rapuh dan lembek.
Fibre-glass telah digunakan sejak beberapa
tahun yang lalu sebagai bahan pembuat body perahu, body kendaraan dan
lain-lain. Penambahan unsur Carbon menjadikannya sebagai
bahan composite yang ringan namun memiliki tegangan yang tinggi.
3. Karet sintetis (Synthetic-rubbers)
Karet alam diproduksi dari cairan latex
atau getah pohon karet polymer yang panjang dengan rantai molekul yang
berserakan, Karet alam memiliki kedua sifat yakni elastic dan
thermoplastic, deformasi permanent dapat terjadi apabila diregang secara
perlahan dengan peningkatan temperature. Charles Goodyer (1839) mengolahnya
dengan mencampurkan latek dengan sulphur dan menghasilkan karet dengan
sifat yang lebih kenyal dan elastic lembut serta tahan terhadap
temperature tinggi dan dikembangkan menjadi faberik Vulcanizing sebagai
mana yang kita kenal saat ini sebagai faberik ban (manufacture of
tyre).
The American-developed syntetic rubber, GR-S, yang merupakan polymer hasil pencampuran antara Butadiene
dengan styrene, bahan ini memiliki sifat dan karakteristik yang sama
dengan karet alam dengan harga yang lebih murah juga digunakan di paberik
ban (manufacture of tyre), alas kaki (foot wear),pipa karet
(hosepipe) sabuk konveyer serta isolasi kabel.
Neoprene ialah jenis lain dari karet
syntetis yang memiliki sifat sama dengan karet alam dengan sifatnya yang
sangat tahan terhadap minyak nabati dan oli mineral serta tahan terhadap
temperature tinggi. Neoprene merupakan bahan yang relative
mahal, pemakaiannya adalah sebagai bahan pipa, sabuk konveyer
serta lapisan kabel.
Butyl-rubber merupakan co-polymer dari
isobutylene dan isoprene, bahan ini sangat stabil terhadap bahan kimia dan
temperratur tinggi, harganya sedikit lebih murah dari karet alam namun
kurang tahan, kendati demikian karret ini tidak tembus udara dan gas
dan digunakan sebagai bahan innertube, tubeless tyre, air bag
peralatan olah raga, cetakan diapragma juga digunakan sebagai bahan
hose, lapisan tangki serta sabuk konveyor (Conveyor belts).
0 komentar:
Posting Komentar