ALIRAN FLUIDA
Pengertian
Fluida
adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida
mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,mempunyai volume
yang sama dengan volume uladuk yang membatasi gas tersebut. Pemakaian mekanika
kepada medium kontinyu,baik benda padat maupun fluida adalah didasari pada
hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai.
Sala
satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh dengan membagi –bagi
fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan
partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel ini.
Suatu
massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran,bila
aliran tersebut adalah tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah bentuknya
dan fluida yang pada suatu saan berada didalam sebuah tatung akan tetap berada
dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah
sejajar dengan tabung dan mempunyai besar berbanding terbalik dengan luas
penampangnya. (pantar,s, 1997)
Konsep
aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah :
1. Hukum
kekentalan Massa
2. Hukum
Kekentalan energi
3. Hukum
kekentalan momentum
4. Katup
5. Orifacemeter
6. Arcameter
(rotarimeter). (martomo, s, 1999)
Macam-Macam Aliran
Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam
banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu
balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional.
Aliran
fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :
1. Aliran laminer
2. Aliran turbulensi
Cairan
dengan rapat massa yang akan lebih mudah
mengalir dalam keadaan laminer. Dalam
aliran fluida perlu ditentukan
besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu titik ke titik yang
lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada
daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.
Pengukuran
aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume
aliran. Pemilihan alat ukur aliran
tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan
pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan,
kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak
cara melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung,
gravimetrik,volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas
penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatupenampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan
tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu
penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang
paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan
dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
Pada
prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur
melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
3. Luas bidang yang dilaluinya
Aliran
fluida dapat diaktegorikan:
1.
Aliran laminar
Aliran
dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau lamina–lamina dengan
satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ
dy/du
2.
Aliran turbulen
Aliran
dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam
skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan
kerugian – kerugian aliran.
3.
Aliran transisi
Aliran
transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
Aliran Tak-termampatkan
Aliran
tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahn
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida tak termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll.
Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai
berikut:
di
mana:
v
= kecepatan fluida
h
= ketinggian relatif terhadap suatu referensi
Persamaan di atas berlaku untuk
aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Aliran bersifat tunak (steady state)
- Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan
Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
Aliran
Termampatkan
Aliran
termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk
aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
=
energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
Catatan:,
di
mana adalah
energi termodinamika
per satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli)
Bilangan Reynolds
Bilangan
Reynolds merupakan bilangan tak
berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar,
transisi atau turbulen.
Re
= ρ VD / µ
Dimana
: V kecepatan
(rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)
D adalah diameter dalam pipa (m)
ρ adalah masa jenis fluida
(kg/m3)
µ adalah viskositas dinamik fluida
(kg/m.s) atau (N. det/ m2)
Dilihat
dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds)
diasumsikan/dikategorikan laminar
bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari 2300, Untuk aliran
transisi berada pada pada bilangan Re 2300 dan 4000 biasa juga disebut sebagai bilangan Reynolds
kritis, sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.
Viskositas
Viskositas
fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau
perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan
laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun
dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur hal ini disebabkan gaya – gaya
kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin
bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya viskositas
dari zat cair tersebut.
Rapat
jenis (density )
Density atau rapat jenis (ρ) suatu zat adalah ukuran
untuk konsentrasi zat tersebut dan dinyatakan dalam massa persatuan volume;
sifat ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah ( ratio ) massa zat yang
terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut. nilai density dapat dipengaruhi oleh temperatur
semakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida semakin berkurang karena
disebabkan gaya kohesi dari molekul– molekul fluida semakin berkurang.
Debit Aliran
Debit
aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing masing pipa
experimen diaman rumus debit aliran
Q =∀/t
Dimana : Q adalah debit aliran ( m3/s)
V
adalah kecepatan aliran ( m/s )
A
adalah luas penampang ( m2)
∀adalah
volume fluida ( m3 )
Koefisien Gesek
Koefisien
gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena
distribusi kecepatan pada aliran laminar dan aliran turbulen berbeda, maka
koefisien gesek erbeda pula untuk masing–masing jenis aliran . Pada aliran
Laminar dalam pipa tertutup (closed conduits) mempunyai distribusi vektor
kecepatan , Pada aliran laminar vektor kecepatan yang berlaku adalah kecepatan
dalam arah z saja.
PUSTAKA
Setyawan, M, S.T, 1999 “ Buku Petunjuk Praktikum Lanjut Teknik
Kimia” Unuversitas Ahmad Dahlan, Yogyakrta
Stiaban, Pantur, Ph.D, 1997 “ Fisika”, edisi ke-3, jilid 1,
erlangga Bandung
1 komentar:
1,033kg/cm2= Ibm/ft2
4,18x102 ft/jam= ft/sec
1 hp = cal/min
10 psia= hm/hg
Posting Komentar